22 Juni 2016

Tingkat Pengukuran Data

Pengukuran tidk lain dari penunjukkan angka-angka pada suatu variabel menurut aturan yang telah ditentukan. Aturan pertama yang perlu diketahui seorang peneliti agar dapat mengukur atau memberikan nilai yang tepat untuk konsep yang diamatinya adalah mengenai tingkat pengukuran. Tingkat pengukuran yang luas digunakan dalam penelitian sosial adalah yang dikembangkan oleh S.S. Stevens yang membagi tingkat pengukuran kedalam empat kategori yaitu nominal, ordinal, interval dan rasio.

Ukuran Nominal

Ukuran nominal adalah tingkat pengukuran yang paling sederhana. Pada ukuran ini tidak ada asumsi tentang jarak maupun aturan antara kategori-kategori dalam ukuran itu. Dasar penggolongan hanyalah kategori yang tidak tumpang tindih (mutually exclusive) dan tuntas (exhausive). "Angka" yang ditunjuk untuk suatu kategori tidak merefleksikan bagaimana kedudukan kategori tersebut terhadap kategori lainnya, tetapi hanyalah sekedar label atau kode. Misalnya, untuk variabel jenis kelamin kita memberikan kode 1 untuk kategori pria dan kode 2 untuk wanita. Angka 1 dan 2 tersebut digunakan tidak sebagai nilai, tetapi sekedar kode bahwa responden yang mempunyai kode 1 adalah Pria dan kode 2 adalah Wanita.

Dengan tingkat ukuran nominal ini, peneliti dapat mengelompokkan respondennya ke dalam dua kategori atau lebih, menurut variabel tertentu, misalnya jenis kelamin, status pekerjaan, jenis pekerjaan, agama, dan variabel lainnya yang sejenis.


Ukuran Ordinal

Tingkat ukuran yang kedua adalah yang memungkinkan peneliti untuk mengurutkan responden dari tingkatan "paling rendah" ke tingkatan "paling tinggi"menurut suatu atribut tertentu. Contoh sederhana adalah ukuran untuk Kelas Ekonomi. Untuk variabel ini biasanya dipakai ukuran ordinal : atas, menengah, bawah. Ukuran ini tidak menunjukkan angka rata-rata Kelas Ekonomi, dan tidak memberikan informasi berapa besar interval antara Kelas Ekonomi Rendah dan Kelas Ekonomi Atas. Karena itu perhitungan statistik yang didasarkan atas perhiungan rata-rata dan deviasi standar tidak dapat diterapkan pada ukuran ini.

Kalau kita menggunakan ukuran ordinal untuk mengukur Kelas EKonomi, dan memberikan kode 1 untuk Kelas Ekonomi Bawah, 2 untuk Kelas Ekonomi Menengah, dan 3 untuk Kelas Ekonomi Atas, kita tidak dapat mengatakan bahwa Kelas Atas berarti tiga kali lebih kaya dari Kelas Bawah, atau Kelas Menengah dua kali lebih kaya. Kode-kode tersebut hanya menunjukkan urutan responden dalam stratifikasi kelas ekonomi. Jadi, kita hanya dapat mengatakan bahwa urutan Kelas Ekonomi Menengah lebih tinggi dari Kelas Ekonomi Bawah dan Kelas Ekonomi Atas adalah lebih tinggi dari Kelas EKonomi Menengah.

Tingkat ukuran ordinal banyak digunakan dalam penelitian sosial terutama untuk mengukur kepentingan, sikap atau persepsi. Melalui pengukuran ini, peneliti dapat membagi respondennya ke dalam urutan ranking atas dasar sikapnya pada obyek atau tindakan tertentu. Misalnya, atas dasar sikap terhadap Program Keluarga Berencana, responden dapat diurutkan menjadi "Setuju", "Tidak Berpendapat", dan "Tidak Setuju". Kalau "Tidak Setuju" diberi nilai 1, "Tidak Berpendapat" diberi nilai 2, dan "Setuju" diberi nilai 3, angka-angka tersebut sekedar menunjukkan urutan responden, dan bukan nilai responden untuk variabel tersebut.


Ukuran Interval

Seperti halnya ukuran ordinal, ukuran interval adalah mengurutkan orang atau obyek berdasarkan suatu atribut. Selain itu, ia juga memberikan informasi tentang interval antara satu orang atau obyek dengan orang atau obyek lainnya. Interval atau jarak yang sama pada skala interval dipandang sebagai mewakili interval atau jarak yang sama pula pada obyek yang diukur. Jadi, kalau kita mengukur Indeks Prestasi (IP) lima orang mahasiswa dan mendapatkan bahwa mahasiswa A mempunyai IP 4, mahasiswa B mempunyai IP 3.5, mahasiswa C mempunyai IP 3, mahasiswa D mempunyai IP 2.5, dan mahasiswa E mempunyai IP 2. Maka dapatlah kita menyimpulkan bahwa interval antara mahasiswa A dan C (4-3 = 1) adalah sama dengan interval antara mahasiswa C dan E (3-2 = 1). Internval antara dua obyek penelitian dapat dikurangi atau ditambahkan dengan interval dua obyek lainnya.

Misalnya, interval A dan C ditambah interval C dan E adalah sama dengan interval A dan E. Kita juga dapat menyatakan bahwa interval A dan E dikurangi interval A dan C, sama dengan interval C dan E. Karena nilai Indeks Prestasi ini adalah nilai interval, kita tidak dapat mengatakan bahwa mahasiswa A adalah dua kali lebih pintar dari mahasiswa E. Angka-angka Indeks Prestasi tersebut tidak mengukur kuantitas prestasi mahasiswa, tetapi hanya menunjukkan bagaimana urutan ranking kemampuan akademis kelima mahasiswa tadi serta interval atau jarak kemampuan akademis antara seorang mahasiswa dengan mahasiswa lainnya.

Skala dan indeks sikap biasanya menghasilkan ukuran yang interval. Karena itu ukuran ini merupakan salah satu ukuran yang paling sering dipakai dalam penelitian sosial.


Ukuran Rasio

Ukuran rasio diperoleh apabila selain informasi tentang urutan dan interval antar responden, kita mempunyai informasi tambahan tentang jumlah absolut atribut yang dimiliki oleh salah satu dari responden tadi. Jadi ukuran rasio adalah suatu bentuk interval yang jaraknya (interval) tidak dinyatakan sebagai perbedaan nilai antar responden, tetapi antara seorang responden dengan nilai nol aboslut. Karena ada titik nol, maka perbandingan rasio dapat ditentukan.

Misalnya, kalau Balita A beratnya 3.000 gram dan Balita B beratnya 6.000 gram, peneliti dapat menyimpulkan bahwa Balita B itu 2 kali lebih berat dari Balita A. Dengan adanya nilai nol absolut ini maka nilai pada skala pengukuran adalah jumlah yang senyatanya dari yang diukur, dan karena itu semua operasi matematik (penambahan, pengurangan, perkalian dan pembagian) dapat diterapkan pada ukuran rasio ini.

Dalam penelitian ekonomi maupun sosial, ukuran rasio cukup banyak dipakai. Jumlah anak yang dilahirkan (JAL), jumlah anak masih hidup (JAH), tingkat fertilitas, tingkat pengangguran, tingkat kematian bayi, umur, umur perkawinan, tingkat pengangguran, tingkat perceraian, penghasilan keluarga, tahun pendidikan adalah beberapa contoh variabel yang mempunyai ukuran rasio.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar