Analisis faktor pada prinsipnya digunakan untuk mereduksi data, yaitu proses untuk meringkas sejumlah variabel menjadi lebih sedikit dan menamakannya sebagai faktor. Jadi, dapat saja dari 10 atribut yang mempengaruhi sikap konsumen, setelah dilakukan analisa faktor, sebenarnya 10 atribut dapat diringkas menjadi 3 faktor utama saja.
Contoh: sebuah bank yang ingin menghimpun dana dalam jumlah besar di sebuah kota, berusaha untuk mengetahui apa saja yang mendorong nasabah menabung uang di sebuah bank. Setelah dilakukan riset selama beberapa saat, ditemukan variabel yang mempengaruhi hasrat menabung nasabah:
1. Tingkat suku bunga
2. Fleksibilitas pengambilan uang
3. Pelayanan teller
4. Pelayanan satpam
5. Kecepatan pelayanan customer service
6. Keamanan pelayanan customer service
7. Parkir yang luas
8. Parkir yang aman
9. Image bank di masyarakat
10. LOkasi strategis bank
11. Jarak dari rumah ke bank
12. Tersedianya angkutan umum ke bank
13. Gedung yang megah
14. AC yang dingin
15. Ruang tunggu yang nyaman.
Dari kelima besa variabel tersebut, tentu saja semuanya dapat diperhatikan oleh pihak manajemen dan melakukan berbagai strategi dengan memperhatikan semua masukan variabel yang ada. Namun demikian, pihak bank dapat menduga bahwa dari kelima belas variabel tersebut, sesungguhnya ada beberapa variabel yang mirip satu sama lain. Seperti kecepatan pelayanan dan keamanan customer service, kedua variabel ini praktis sama, yaitu menyangkut bagian customer service. Jadi, mengapa tidak disatukan saja? Demikian seterusnya dapat diduga berbagai kemungkinan lain, yang intinya meragukan apakah semua variabel mesti diperhatikan.
Untuk itu pihak bank kemudian melakukan analisis faktor, untuk kemungkinan dapat mereduksi (mengurangi) 15 variabel di atas menjadi hanya beberapa faktor. Setelah dilakukan analisis, berikut distribusi variabel di atas:
Dengan hasil di atas, sekarang pihak bank dapat berkonsentrasi pada tiga di atas, karena ternyata 15 variabel terdahulu dapat direpresentasikan dalam 3 faktor. Perhatikan juga isi tiap faktor yang memang mengandung kemiripan dari variabel-variabel komponennya. Pihak bank kemudian dapat memberi nama pada tiga faktor tersebut di atas, seperti faktor 1 dinamakan PELAYANAN SDM, faktor 2 dinamakan FASILITAS FISIK, faktor 3 dinamakan FAKTOR NONFISIK. Memang tidak pernah ada nama yang tepat untuk menggabungkan sejumlah variabel, walaupun itu mirip. Namun, paling tidak sekarang pihak bank dapat terkonsentrasi pada 3 faktor di atas, seperti meningkatkan fasilitas fisik, atau berkonsentrasi pada perekrutan SDM yang ketat dan pelatihan yang intensif, serta kebijakan lain. (sumber :Fandy Tjiptono, 19xx, halxx)
Contoh: sebuah bank yang ingin menghimpun dana dalam jumlah besar di sebuah kota, berusaha untuk mengetahui apa saja yang mendorong nasabah menabung uang di sebuah bank. Setelah dilakukan riset selama beberapa saat, ditemukan variabel yang mempengaruhi hasrat menabung nasabah:
1. Tingkat suku bunga
2. Fleksibilitas pengambilan uang
3. Pelayanan teller
4. Pelayanan satpam
5. Kecepatan pelayanan customer service
6. Keamanan pelayanan customer service
7. Parkir yang luas
8. Parkir yang aman
9. Image bank di masyarakat
10. LOkasi strategis bank
11. Jarak dari rumah ke bank
12. Tersedianya angkutan umum ke bank
13. Gedung yang megah
14. AC yang dingin
15. Ruang tunggu yang nyaman.
Dari kelima besa variabel tersebut, tentu saja semuanya dapat diperhatikan oleh pihak manajemen dan melakukan berbagai strategi dengan memperhatikan semua masukan variabel yang ada. Namun demikian, pihak bank dapat menduga bahwa dari kelima belas variabel tersebut, sesungguhnya ada beberapa variabel yang mirip satu sama lain. Seperti kecepatan pelayanan dan keamanan customer service, kedua variabel ini praktis sama, yaitu menyangkut bagian customer service. Jadi, mengapa tidak disatukan saja? Demikian seterusnya dapat diduga berbagai kemungkinan lain, yang intinya meragukan apakah semua variabel mesti diperhatikan.
Untuk itu pihak bank kemudian melakukan analisis faktor, untuk kemungkinan dapat mereduksi (mengurangi) 15 variabel di atas menjadi hanya beberapa faktor. Setelah dilakukan analisis, berikut distribusi variabel di atas:
FAKTOR 1 | FAKTOR 2 | FAKTOR 3 |
|
|
|
Dengan hasil di atas, sekarang pihak bank dapat berkonsentrasi pada tiga di atas, karena ternyata 15 variabel terdahulu dapat direpresentasikan dalam 3 faktor. Perhatikan juga isi tiap faktor yang memang mengandung kemiripan dari variabel-variabel komponennya. Pihak bank kemudian dapat memberi nama pada tiga faktor tersebut di atas, seperti faktor 1 dinamakan PELAYANAN SDM, faktor 2 dinamakan FASILITAS FISIK, faktor 3 dinamakan FAKTOR NONFISIK. Memang tidak pernah ada nama yang tepat untuk menggabungkan sejumlah variabel, walaupun itu mirip. Namun, paling tidak sekarang pihak bank dapat terkonsentrasi pada 3 faktor di atas, seperti meningkatkan fasilitas fisik, atau berkonsentrasi pada perekrutan SDM yang ketat dan pelatihan yang intensif, serta kebijakan lain. (sumber :Fandy Tjiptono, 19xx, halxx)
Ayo Like Facebooknya