Masalah pengujian hipotesis secara statistika dapat disederhanakan menjadi : Apakah yang diperoleh dari pengamatan cocok atau tidak dengan yang diduga atau dihipotesiskan? Jadi singkatnya, dengan pengujian hipotesis dapat menjawab apakah dugaan sementara atau hipotesis sobat dalam suatu penelitian yang diajukan bisa diterima atau tidak.
Ada dua pendekatan pengujian hipotesis, yaitu interval keyakinan dan test of signifikan. Di sini hanya dibahas pendekatan test of signifikan saja. Di bawah asumsi normalitas, variabel dan mengikuti distribusi t dengan derajat bebas n - 2. Karena alasan ini prosedur pengujiannya dinamakan T test.
Dalam bahasa uji signifikansi, suatu statistika (seperti a dan b) dikatakan signifikan secara statistika jika nilai test statistika terletak di dalam daerah penerimaan.
Sebagai ilustrasi ambillah kembali hubungan konsumsi dengan pendapatan pada postingan yang lalu tentang regresi linear.
Hipotesis A :
tidak ada pengaruh signifikan antara Pendapatan (X) dan Konsumsi (Y)
ada pengaruh signifikan antara Pendapatan (X) dan Konsumsi (Y)
Hitung nilai statistika t hitung:
Cari nilai t tabel :
jika digunakan = 5% maka t tabel (0,05 ; 8) = 1,86.
Keputusan :
Jika nilai statistika t hitung < nilai t tabel maka terima Ho Jika nilai statistika t hitung > nilai t tabel maka tolak Ho
Karena nilai statistika t hitung lebih besar daripada nilai t tabel maka tolak Ho, berarti
Hipotesis B :
tidak ada pengaruh signifikan antara Pendapatan (X) dan Konsumsi (Y)
ada pengaruh signifikan antara Pendapatan (X) dan Konsumsi (Y)
Hitung nilai statistika t hitung:
Cari nilai t tabel :
jika digunakan = 5% maka t tabel (0,05 ; 8) = 1,86.
Keputusan :
Jika nilai statistika t hitung < nilai t tabel maka terima Ho Jika nilai statistika t hitung > nilai t tabel maka tolak Ho
Karena nilai statistika t hitung lebih besar daripada nilai t tabel maka tolak Ho, berarti
Ada dua pendekatan pengujian hipotesis, yaitu interval keyakinan dan test of signifikan. Di sini hanya dibahas pendekatan test of signifikan saja. Di bawah asumsi normalitas, variabel dan mengikuti distribusi t dengan derajat bebas n - 2. Karena alasan ini prosedur pengujiannya dinamakan T test.
Dalam bahasa uji signifikansi, suatu statistika (seperti a dan b) dikatakan signifikan secara statistika jika nilai test statistika terletak di dalam daerah penerimaan.
Sebagai ilustrasi ambillah kembali hubungan konsumsi dengan pendapatan pada postingan yang lalu tentang regresi linear.
Hipotesis A :
tidak ada pengaruh signifikan antara Pendapatan (X) dan Konsumsi (Y)
ada pengaruh signifikan antara Pendapatan (X) dan Konsumsi (Y)
Hitung nilai statistika t hitung:
Cari nilai t tabel :
jika digunakan = 5% maka t tabel (0,05 ; 8) = 1,86.
Keputusan :
Jika nilai statistika t hitung < nilai t tabel maka terima Ho Jika nilai statistika t hitung > nilai t tabel maka tolak Ho
Karena nilai statistika t hitung lebih besar daripada nilai t tabel maka tolak Ho, berarti
Hipotesis B :
tidak ada pengaruh signifikan antara Pendapatan (X) dan Konsumsi (Y)
ada pengaruh signifikan antara Pendapatan (X) dan Konsumsi (Y)
Hitung nilai statistika t hitung:
Cari nilai t tabel :
jika digunakan = 5% maka t tabel (0,05 ; 8) = 1,86.
Keputusan :
Jika nilai statistika t hitung < nilai t tabel maka terima Ho Jika nilai statistika t hitung > nilai t tabel maka tolak Ho
Karena nilai statistika t hitung lebih besar daripada nilai t tabel maka tolak Ho, berarti
Ayo Like Facebooknya