Secara teoritis dimensi suatu konstruk dapat berbentuk unidimensional dan multidimensional. Perbedaan tersebut disebabkan karena tiap konstruk memiliki level abstraksi yang berbeda, sehingga menuntut perlakuan yang berbeda pula dalam pengujian statistiknya.
Konstruk unidimensional adalah konstruk yang berbentuk langsung dari manifest variabelnya dengan arah indikatornya dapat berbentuk replective maupun formative. Sedangkan analisis faktor konfirmatori untuk menguji validitas konstruk dapat dilakukan melalui first order construct, yaitu konstruk laten yang direfleksikan oleh indikator-indikatornya.
Konstruk multidimensional adalah konstruk yang dibentuk dari konstruk laten, yang didalamnya termasuk konstruk unidimensional, dengan arah indikatornya dapat berbentuk reflektive maupun formative. Sedangkan analisis faktor konfirmatori untuk menguji validitas konstruk dapat dilakukan dengan dua tahap. Pertama, first order construct, yaitu konstruk laten yang direfleksikan oleh indikator-indikatornya. Kedua, second order construct, yaitu konstruk laten yang direfleksikan atau dibentuk oleh konstruk laten dimensinya.
Konstruk dengan indikator reflektive diasumsikan mempunyai kesamaan domain konten. Mengasumsikan bahwa kovarian diantara pengukuran model dijelaskan oleh varian yang merupakan manifestasi domain konstruknya. Arah indikatornya yaitu dari konstruk ke indikator. Pada setiap indikatornya harus ditambah dengan error term.
Menurut Jarvis et.al. (2003) dan MacKenzie et.al (2005) konstruk dengan indikator reflective mempunyai ciri-ciri sebagai berikut :
- arah kausalitas dari konstruk ke indikator (items).
- indikator manifestasi terhadap konstruk.
- perubahan pada indikator tidak menyebabkan perubahan pada konstruk.
- perubahan pada konstruk mengakibatkan perubahan pada indikator.
- indikator dapat dipertukarkan.
- indikator harus memiliki konten yang sama dan indikator perlu memiliki tema yang sama.