Berbeda dengan pengujian second order konstruk dimana pengujiannya akan melalui dua jenjang, pertama analisis dilakukan dari konstruk laten dimensi ke indikator-indikatornya dan kedua, analisis dilakukan dari konstruk laten ke konstruk dimensinya. Untuk memberikan gambaran yang jelas mengenai analisis faktor konfirmatori second order konstruk dengan menggunakan program LISREL, berikut diberikan contoh analisis dengan menggunakan data yang dikumpulkan dari 150 responden. Misalkan kita ingin mengetahui pengaruh karakteristik pekerjaan terhadap kinerja. Karakteristik pekerjaan merupakan second order konstruk yang terdiri dari lima konstruk dimensi yaitu Task Significance, Taks Identity, Autonomy, Skill Variety dan Feedback.
Langkah-langkahnya seperti dalam video berikut ini.
Berdasarkan hasil output di atas dapat dilihat bahwa goodness of fit model yang dihasilkan kurang baik dengan nilai chi square 173,29 dan probabilitas 0,00 < 0,05. Begitu juga dengan kriteria goodness of fit yang lainnya masih jauh dari yang dipersyaratkan. Dapat dilihat dengan Heywood cases (W_A_R_N_I_N_G : Error variance is negative). Heywood cases dapat diatasi dengan menetapkan variance error yang bernilai negatif dengan nilai positif kecil misalnya 0,005 atau 0,001 (Byrne, 2001).
Untuk itu harus dilakukan estimasi ulang atas model tersebut dengan input sebagai berikut :
X1 = 1*TS
X2 = TS
X3 = TS
X4 = 1*TI
X5 = TI
X6 = TI
X7 = 1*A
X8 = A
X9 = 1*SV
X10 = SV
X11 = SV
X12 = 1*F
X13 = F
TS TI A SV F = TC
Set the error variace of TS to 0.001
Set the error variace of TI to 0.001
Set the error variace of A to 0.001
Set the error variace of TC to 0.001