Ada beberapa uji statistik Non Parametrik yang dapat digunakan menguji hipotesis yang datanya diambil dari satu sampel. Pengujian ini menyatakan bahwa apakah sampel tertentu berasal dari populasi tertentu. Uji satu sampel sangat berbeda dengan uji dua sampel dan menguji apakah kedua sampel ini berasal dari populasi yang sama. Uji satu sampel sering berfungsi sebagai uji goodness of fit test. Dalam kasus tertentu kita mengambil sampel secara random dari populasi dan kemudian menguji hipotesis bahwa sampel yang telah kita ambil berasal dari populasi dengan distribusi tertentu atau karakteristik tertentu. Uji satu sampel dapat menjawab penelitian sebagai berikut :
- Adakah perbedaan signifikan dalam lokasi (central tendency) antara sampel dan populasi?
- Adakah perbedaan signifikan antara frekuensi observasi dan frekuensi yang diharapkan berdasarkan pada teori yang ada?
- Adakah perbedaan signifikan antara proporsi yang diamati dan proporsi yang diharapkan dalam seri observasi dikotomi.
- Apakah kita dapat mempercayai bahwa sampel diambil dari populasi dengan bentuk distribusi tertentu (normal atau uniform)
- Apakah kita dapat mempercayai bahwa sampel merupakan sampel yang diambil secara random dari populasi yang diketahui
- Di dalam seri observasi, adakah perubahan model teoritis yang diasumsikan menghasilkan data.
Dalam kasus satu sampel, uji parametrik yang digunakan adalah t test untuk membedakan antara rata-rata nilai sampel pengamatan (observed) dengan nilai rata-rata yang diharapkan (populasi). Uji t mengasumsikan bahwa populasi berdistribusi normal atau skor sampel berasal dari populasi yang berdistribusi normal. Interpretasi dari uji t mengasumsikan bahwa variabel diukur paling tidak dengan skala interval. Namun demikian banyak jenis data yang tidak sesuai kalau diuji dengan t test. Dalam kondisi demikian maka dapat menggunakan uji non parametrik dengan satu sampel di bawah ini: