Blog Personal tentang tips Belajar SPSS dan Statistik.

Pengujian Persyaratan Analisis

Dalam rangka menentukan statitik uji mana yang perlu digunakan, apakah menggunakan uji statistik parametrik atau non parametrik, perlu dilakukan uji persyaratan analisis atau uji pelanggaran klasik. Pengujian dengan statistik inferensial parametrik mensyaratkan beberapa hal, seperti uji normalitas, uji homogenitas, dan uji lineartitas. Selain itu, uji statistik parametrik pun mensyaratkan data yang dianalisis harus berskala interval atau rasio, serta pengambilan sampel harus dilakukan secara random.

A. Uji Normalitas

Pengujian normalitas dilakukan untuk mengetahui normal tidaknya suatu distribusi data. Hal ini penting diketahui berkaitan dengan ketepatan pemilihan uji statistik yang akan digunakan. Karena uji statistik parametrik mensyaratkan data harus berdistribusi normal. Apabila distribusi data tidak normal maka disarankan untuk menggunakan uji statistik nonparametrik, bukan uji statistik parametrik.

Uji normalitas dapat dilakukan dengan beberapa cara antara lain : dengan menafsirkan grafik ogive, koefisien tingkat kemencengan, uji Liliefors, uji Chi-Kuadrat, atau lainnya. Penentuan normal atau tidaknya suatu distribusi data dengan grafik ogive hanya dilakukan dengan menafsirkan grafik, yaitu :

  • apabila grafik ogive lurus atau hampir lurus maka distribusi data ditafsirkan berdistribusi normal.
  • sedangkan kalau tidak lurus ditafsirkan data tidak berdistribusi normal.

Penentuan normal atau tidaknya suatu distribusi data dengan koefisien kemencengan dilakukan dengan menghitung koefisien skewness atau tingkat kemencengan, yaitu :

  • apabila -2 < tingkat kemencengan < 2, data ditafsirkan berdistribusi normal.
  • sedangkan harga tingkat kemencengan lainnya, data ditafsirkan berdistribusi tidak normal.

Jadi penentuan kenormalan distribusi data dengan cara grafik ogive atau menghitung koefisien skewness hanya berlaku untuk statistik deduktif atau deskriptif. Penentuan kenormalan suatu distribusi data statistik induktif harus dilakukan dengan pengujian. Dalam statistik induktif dilakukan pengujian, apakah suatu data sampel berasal dari populasi berdistribusi normal atau tidak. Penentuan kenormalan suatu distribusi data dapat dilakukan dengan cara pengujian Liliefors atau Chi-Kuadrat.


B. Uji Homogenitas

Persyaratan uji statistik inferensial parametrik yang kedua adalah homogenitas. Pengujian homogenitas dilakukan dalam rangka menguji kesamaan varians setiap kelompok data. Persyaratan uji homogenitas diperlukan untuk melakukan analisis inferesial dalam uji komparasi. Uji homogenitas dapat dilakukan dengan beberapa teknik uji, diantaranya yaitu : uji F (Fisher) dan uji Bartlett.


C. Uji Kelinearan Regresi

Regresi adalah bentuk hubungan fungsional antara variabel-variabel. Sedangkan analisis regresi adalah mempelajari bagaimana antar variabel saling berhubungan. Regresi linear adalah regresi yang variabel bebasnya (X) berpangkat paling tinggi satu.

Persyaratan uji statistik parametrik analisis asosiasi lainnya yang diperlukan yaitu uji kelinearan regresi. Pengujian kelinearan regresi dilakukan dalam rangka menguji model persamaan regresi suatu variabel Y atas suatu variabel X. Persyaratan uji kelinearan, diperlukan untuk melakukan analisis inferensial dalam uji asosiasi. Uji kelinearan dilakukan untuk menguji suatu hipotesis.

Ayo Like Facebooknya
Tag : Non Parametrik, Parametrik

Share this:

Share this with short URL: Get Short URLloading short url

Berlangganan :
Masukan e-mail Anda untuk mendapatkan kiriman artikel terbaru dari langsung di pesan kotak masuk.

feedburner


Anda telah membaca artikel :
Pengujian Persyaratan Analisis
Semoga bermanfaat, Terima kasih.
Cara style text di komentar Disqus:
  • Untuk menulis huruf bold silahkan gunakan <strong></strong> atau <b></b>.
  • Untuk menulis huruf italic silahkan gunakan <em></em> atau <i></i>.
  • Untuk menulis huruf underline silahkan gunakan <u></u>.
  • Untuk menulis huruf strikethrought silahkan gunakan <strike></strike>.
  • Untuk menulis kode HTML silahkan gunakan <code></code> atau <pre></pre> atau <pre><code></code></pre>, dan silahkan parse dulu kodenya pada kotak parser di bawah ini.

Blogger
Disqus
Pilih Sistem Komentar Yang Anda Sukai

Tidak ada komentar

Back To Top